Sunday, November 23, 2008

Bagaimana Memiliki Pikiran Kristus


PEMAHAMAN ALKITAB KELUARGA
Pekan Pendidikan Kristen Tahun 2005
Jumat, 26 Agustus 2005


Tema : BAGAIMANA MEMILIKI PIKIRAN KRISTUS ?
Bacaan : I Korintus 2: 6 – 3:4
Tujuan : Peserta PA semakin mengalami kehidupan yang digerakan oleh pikiran-pikiran Kristus dalam kehidupannya sehari-hari.

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Pembacaan Alkitab : I Korintus 2:6 – 3:4
4. Pengantar PA

Siapa atau apa yang menggerakkan kehidupan kita? Pikiran dan perasaan serta kehendak kita yang menggerakkan segala perilaku hidup kita? Tapi, apakah Cuma itu yang menggerakan kehidupan kita? Kadang ada sesuatu yang dari luar manusia yang menggerakkan kehidupan kita. Misalnya, bencana alam, pengaruh dari orang lain, dan lain sebagainya. Ada satu lagi yang patut kita sadari, bahwa ada Tuhan yang tidak kelihatan, tetapi pasti ada dalam kehidupan ini yang memberi kuasaNya kepada manusia untuk bertindak dan berkarya dalam kehidupan kita. Tuhan yang bagaimana yang dapat memberi pengaruh pada pikiran-pikiran manusia?
Dalam pendalaman Alkitab, Sabda Tuhan, kali ini akan mengajar kita bagaimana pikiran-pikiran kita dipengaruhi oleh pikiran-pikiran Tuhan Yesus Kristus. Pikiran-pikiran Kristus itu seperti apa dan bagaimana dapat memberi pengaruh pada pikiran dan perilaku kita sebagai umat Tuhan dan orang-orang pilihanNya? Selanjutnya, bagaimana pikiran-pikiran kita yang telah dipengaruhi oleh pikiran Kristus dapat bermanfaat bagi kondisi dan system pendidikan Kristiani di tengah-tengah masyarakat lingkungan kita ?
Rasul Paulus menunjukkan bahwa Injil Tuhan Yesus Kristus yang diberitakannya dapat membedakan antara manusia (hikmat) duniawi dan manusia (hikmat) rohani (I Korintus 2:6-16). Orang-orang Korintus yang masih menjadi manusia (hikmat) duniawi belum matang secara rohani (I Korintus 3:1-4) telah gagal memahami peran Rasul Allah yang sebenarnya (I Korintus 3:5-4:5). Dengan demikian, teks (I Korintus 2:6-3:4) menunjukkan perbedaan antara manusia yang berpikiran Kristus dan yang belum dan /atau tidak berpikiran Kristus.
Rasul Paulus saat itu diperhadapkan dengan masalah perpecahan dalam jemaat Korintus. Ada yang menganggap dirinya dan kelompoknya lebih unggul rohani daripada orang atau kelompok yang lain. Ada empat kelompok, yaitu : Kelompok Paulus, Kelompok Kefas, Kelompok Apolos, dan Kelompok Kristus (I Korintus 1:10-17). Ada berbagai sebab atas terjadinya perpecahan di Korintus. Salah satu sebabnya adalah karena jemaat Korintus tidak memiliki pikiran Kristus (antara lain, bersikap sombong dan iri hati), sekalipun mereka merasa sama-sama sebagai pengikut Kristus. Apakah pikiran yang bukan pikiran Kristus yang antara lain menjadi sebab dari adanya perpecahan di jemaat Korintus? Istilah yang dipakai oleh Rasul Paulus untuk membedakan orang-orang yang berpikiran Kristus dan yang belum atau tidak adalah ‘manusia rohani’ dan ‘manusia duniawi’. Manusia duniawi adalah manusia yang tidak atau belum memiliki pikiran Kristus. Sedangkan manusia rohani adalah manusia yang sudah memiliki pikiran Kristus.
Manusia duniawi adalah manusia yang berpikiran dan berperilaku tidak benar di hadapan Tuhan karena belum atau tidak dipengaruhi oleh pikiran Kristus, yaitu:
1) Belum matang dan belum dewasa (I Korintus 2:6 dan I Korintus 3:1).
2) Berhikmat dari dunia dan dari penguasa-penguasa dunia serta dari manusia (I Korintus 2:6,13);
3) Menyalibkan Tuhan yang mulia (I Korintus 2:8)
4) Mengganggap bodoh dan tidak dapat menerima apa saja yang berasal dari Roh Allah walaupun tidak paham (I Korintus 2:14);
5) Makanannya ‘susu’ dan belum dapat makan ‘makanan keras’ (I Korintus 3:2).
6) Menjadi iri dan berselisih dengan orang yang berbeda paham dan bukan dari kelompok / golongannya (I Korintus 3:3-4).
Jadi, manusia yang belum dan / atau tidak berpikiran Kristus adalah manusia yang sebenarnya sudah menjadi Kristen, tetapi belum bertumbuh menjadi manusia yang matang secara rohani karena masih menyimpan sifat-sifat iri dan sombong, bahkan mau menyalibkan Kristus. Artinya, tidak mau sepenuhnya mengakui Yesus sebagai Tuhannya. Dengan demikian, mereka menolak hal-hal yang berasal dari Roh Allah karena tidak bisa memahaminya.
Manusia Rohani adalah manusia yang pikiran dan perilakunya dipengaruhi oleh pikiran Kristus, yaitu:
1) Matang dan dewasa (I Korintus 2:6; I Korintus 3:1).
2) Mangasihi Allah (I Korintus 2:9).
3) Berhikmat dari Allah (I Korintus 2:7) dan dari Roh (I Korintus 2:10), sehingga dapat mengerti dan menerima hal-hal yang tersembunyi dan rahasia dari Allah;
4) Dapat menafsirkan dan berkata-kata tentang hal-hal yang rohani (I Kor. 2:12-13).
5) Dapat mengenal apa yang ada di dalam diri Allah (I Korintus 2:10-11).
6) Dapat menilai segala sesuatu tetapi tidak dinilai oleh orang lain (I Korintus 2:15)
7) Sudah dapat memakan ‘makanan keras’ (I Korintus 3:2).
Jadi, manusia berpikiran Kristus adalah manusia yang sudah menjadi orang Kristen dan terus bertumbuh menjadi matang, dewasa secara rohani; hidup dipimpin oleh Roh Kudus, sehingga dapat mengenal dan percaya pada hal-hal yang rohani yaitu: mengasihi Allah, mengenal dan menerima keberadaan dan diri Allah supaya dapat menilai sesuatu dengan tepat dan benar walaupun orang lain tidak bisa menilainya, tidak iri dan juga tidak sombong terhadap orang lain atau kelompok lain. Pikiran Kristus adalah menyatukan segala orang dan atau kelompok yang berlain-lainan.


BAHAN DISKUSI
1. Apakah ‘manusia rohani’ bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat? Sebutkan, apa saja yang bermanfaat bagi masyarakat kita ?
2. Apakah ada hal-hal yang tidak sesuai dengan pola pikir Kristus dalam proses pendidikan dalam keluarga dan proses belajar mengajar di sekolah (termasuk sekolah-sekolah Kristen) ?
3. Apakah iri hati dan perselisihan adalah akibat dari adanya upaya dalam berlomba untuk mendapatkan prestasi maksimal dalam belajar mengajar (adanya “ranking” di setiap kelas) di sekolah (termasuk sekolah-sekolah Kristen) ?
4. Bagaimana kita dapat memberi saran dan pengaruh pada proses pendidikan dalam keluarga dan proses belajar mengajar di sekolah-sekolah Kristen agar suasana keluarga / sekolah Kristen sesuai dengan pola pikir Kristen ? [HC]

5. Nyanyian Akhir
6. Doa Penutup

“Selamat ber-PA, Tuhan memberkati”
Pekan Pendidikan Kristen tahun 2005

0 comments:

 

Pemahaman Alkitab GKJ Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez