Sunday, November 23, 2008

Keluarga Kristen Sebagai Terang Dunia


BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB KELUARGA GKJ CILACAP
Rabu, 13 Pebruari 2008

Tema : KELUARGA KRISTEN SEBAGAI TERANG DUNIA
Bacaan : Efesus 5 : 1 - 21
Tujuan : Keluarga Kristen dapat menunjukkan cara hidup yang dapat menjadi terang dan teladan bagi pembangunan kehidupan jemaat dan masyarakat.

1. Nyanyian Pembukaan KJ 323
2. Doa Pembukaan
3. Pembacaan Alkitab, Efesus 5 : 1 - 21
4. Pengantar PA

Setiap orang senang hidup dalam suasana terang. Dengan keadaan itu mereka bisa beraktifitas menyelesaikan pekerjaan maupun hobinya. Banyak orang tertolong dan dapat menikmati kehidupannya dengan hadirnya terang. Namun tidak semua orang mau untuk menjadi terang. Menjadi terang itu tidak mudah, butuh suatu pengorbanan untuk dapat menjadikan terang bagi sekelilingnya. Menjadi terang berarti mau memberikan sebagian atau bahkan seluruh hidupnya bagi pihak lain. Lilin harus membakar batang tubuhnya untuk dapat memberikan terang bagi sekelilingnya. Pelita harus mengalirkan dan membakar minyaknya untuk dapat tetap bertahan memberikan cahaya bagi sekelilingnya.
Efesus 5 : 1 – 21 adalah ajakan Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus untuk mau menunjukkan diri sebagai jemaat yang menjadi terang bagi. Ajakan Rasul Paulus didasarkan pada sikap atau tindakkan yang telah dilakukan oleh Yesus Kristus. Kristus Yesus telah menyerahkan diriNya sebagai persembahan yang harum bagi Allah untuk menyelamatlkan manusia dari dosa. Karena itu jemaat Efesus yang telah mendapatkan kasih karunia Allah tersebut diajak untuk menjadi penurut-penurut Allah dan hidup dalam kasih (ayat 1-2).
Rasul Paulus mengajak jemaat Efesus untuk memperhatikan cara hidup yang terjadi di sekeliling mereka. Masih banyak orang di sekeliling jemaat yang hidupnya dikuasai oleh kegelapan. Kegelapan telah menguasai hidup mereka dan hal itu dapat dikenali melalui perkataan maupun perbuatan mereka sehari-hari. Banyak orang tidak mampu menggunakan mulutnya untuk mengatakan hal-hal yang baik. Dan bertambah lagi mereka tidak bisa mengusai dan mengendalikan hasrat dan keinginan yang serakah (ayat 3,4). Orang-orang yang demikian digolongkan oleh Rasul Paulus sebagai penyembah berhala, yaitu mereka yang membiarkan hidupnya dikuasai oleh kegelapan. Kerajaan Allah diperuntukkan bagi orang yang menyerahkan hidupnya bagi kemuliaan Allah melalui cara hidup mereka, karena itu bagi penyembah berhala atau penyuka kegelapan tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah yang mulia. Jemaat Efesus diperingatkan untuk waspada di dalam pergaulan, agar mereka tidak tercemar oleh kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang mendatangkan murka Allah (ayat 5-7).
Rasul Paulus mengajak jemaat Efesus untuk mawas diri akan keberadaan mereka. Jemaat Efesus pada mulanya tidak berbeda dengan orang-orang yang hidup dalam kegelapan sebagaimana masih berlangsung di sekitar mereka. Namun keadaan telah berubah, sekarang jemaat tidak lagi hidup dalam kuasa kegelapan. Jemaat telah hidup sebagai terang di dalam Tuhan. Hal itu terjadi oleh karena karya Kristus Yesus yang telah memenangkan jemaat dari kuasa kegelapan. Konsekuensi dari karya Kristus, jemaat harus mau hidup sebagai anak-anak terang. Dimana di dalam terang tidak tersembunyi hal-hal yang biasa dilakukan orang dalam kegelapan, yaitu kejahatan dan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Jangan sampai jemaat yang sudah mendapat terang tersebut kembali lagi kepada perbuatan-perbuatan jahat dan penuh kegelapan (ayat 8-13).
Dengan status baru jemaat Efesus sebagai terang maka mereka harus menunjukkan suatu perubahan sikap. Mereka harus lebih berhati-hati dalam menunjukkan sikap hidup dan bertindak bijaksana dalam dalam hari-hari mereka. Hidup sebagai terang jemaat Efesus harus mau dan mampu menunjukkan kualitas hidup yang berbeda dengan orang-orang yang hidup dalam kegelapan. Perkataan dan perbuatan mereka harus memancarkan kemualiaan Allah. Kata-kata yang keluar dari mulut mereka haruslah menunjukkan pujian bagi Allah dan penghargaan kepada sesama. Perbuatan mereka haruslah menunjukkan rasa syukur atas berkat Tuhan, sehingga terhindar dari sikap serakah (ayat 14-1.
Kita sebagai jemaat GKJ Cilacap baru saja memperingati hari jadi yang ke-79 tahun. kita mempunyai identitas sebagai gereja “Aku Iki Pepadhanging Jagad”. Sebagaimana nama yang kita sandang, kita diajak untuk mawas diri. Apakah selama ini kita sudah menunjukkan sikap yang menyatakan padhang bagi lingkungan dimana kita berada?

5. Panduan Diskusi
1. Rasul Paulus menggunakan istilah kegelapan dan terang. Menurut saudara apakah yang hendak dimaksudkan olehnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
2. Dalam ayat 5, ada yang disebut sebagai penyembah berhala. Siapa dan bagaimanakah mereka disebut penyembah berhala? Dimasa ini bagaimanakah seseorang disebut sebagai penyembah berhala?
3. Apakah makna ayat 8 bagi kehidupan iman saudara?
4. Kita mempunyai identitas sebagai “Aku Iki Pepadhanging Jagad”. Menurut saudara bagaimanakah kita mewujudkan dalam kehidupan nyata?

6. Nyanyian Akhir 322
7. Doa Penutup

0 comments:

 

Pemahaman Alkitab GKJ Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez