Sunday, November 23, 2008

Mensyukuri Teladan Kristus Melalui Pelayanan


PEMAHAMAN ALKITAB IBU – IBU
Rabu, 25 Juni 2008
Tema : MENSYUKURI TELADAN KRISTUS MELALUI PELAYANAN
Bacaan : Yohanes 13: 4 – 17.
Nats : Yohanes 13 : 14 – 15 & Kolose 3 :23
Tujuan : 1. Menyadari bahwa teladan Kristus menjadikan tindakan – tindakan menjadi Pelayanan yang hidup.
2. Mengajak jemaat menanggalkan segala atribut yang disandangnya dalam melakukan pelayanan.
1. NYANYIAN PEMBUKAAN KJ. 341: 1, 2
2. DOA PEMBUKAAN
3. PEMBACAAN ALKITAB YOHANES 13 : 4 – 17.
4. PENGANTAR PA
Jemaat yang hidup dapat dilihat dari pelayanan yang dilakukan dalam kehidupan bersama. Pelayanan merupakan satu-satunya fungsi jemaat untuk mengembangkan atau menumbuhkan kedewasaan iman seseorang. Segala sesuatu yang dilakukan dalam tindakannya atau ibadahnya dan lain-lain adalah bentuk dari pelayanan. Dengan demikian pelayanan jemaat yang hidup tergantung dari seberapa jauh ia lakukan.
Menjadi orang kristen (notabene: orang kudus) berarti kita melayani di dalam ataupun di luar bersama-sama dengan anggota jemaat yang lain, meskipun kita dikaruniai talenta hidup yang berbeda, kita semua dipanggil untuk melayani. Di dalam melakukan pelayanan kita diajar dan diajak untuk tidak membedakan siapa dan apa status yang kita miliki.
Didalam Injil Yohanes 13 : 4 – 17, dengan jelas sekali merupakan teladan Kristus yang ditujukan kepada para murid kala itu, yang kemudian ditujukan kepada kita semua sebagai manusia tebusan (pilihan Allah) pada saat ini. Hal ini dikandung maksud atau diajarkan kepada kita agar didalam melakukan pelayanan kepada Allah melalui sesama dengan tidak memandang sebagai pekerjaan atau tindakan yang hina dalam melakukannya. Sebaliknya kita diharapkan dapat menjadi pelaku-pelaku pelayanan yang sempurna atau berkwalitas.
Jika kita mengacu pada kitab Yohanes 13 : 5, kita dapat melihat betapa hinanya tindakan yang dilakukan Tuhan Yesus, padahal kita tahu Dia yang adalah Guru dan Tuhan. Sadar atau tidak sadar kita sering merasa disepelekan atau dilecehkan oleh orang lain dan bahkan kita merasa sakit hati, ketika kita dimintai pertolongan untuk melakukan hal yang sifatnya tidak mendukung dengan posisi kita pada saat emergenci/mendesak. Melalui teladan dan tindakan Tuhan Yesus kita diajak dan diajar untuk dapat melepaskan segala atribut yang kita sandang atau kita miliki ketika kita melakukan pelayanan terhadap sesama.
Dipandang melalui kacamata iman/rohani, siapa keberadaan kita, apapun status kita, entah itu kaya (konglomerat) atau miskin (melarat) pegawai/karyawan atau pengangguran, pejabat atau penjaga/pesuruh, ibu rumah tangga dan sebagainya, dihadapan Allah kita semua sama. Sebaliknya jika dipandang melalui kacamata jasmani/dunia, jelas banyak sekali terlihat perbedaan-perbedaan yang akan menghambat pelayanan kita secara utuh, karena di sini lebih mengetengahkan egosentris kita. Dalam keluarga kristen pun dalam bergereja kita sering terjebak oleh hal-hal yang sifatnya duniawi, sehingga kita kehilangan kepedulian kita terhadap sesama yang membutuhkan pertolongan kita.
Dalam ayat nats Alkitab kali ini :
Yang pertama Injil Yohanes 13 : 14 – 15 “jadi jikalau Aku membasuh kakimu ................ dst, ayat tersebut menegaskan kepada kita agar kita dapat melakukan pelayanan seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridnya, yaitu melakukan pekerjaan yang dipandang hina oleh siapapun.
Yang kedua Kitab Kolose 3: 23 “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”, disini menegaskan kepada kita bahwa setiap tindakan pelayanan didasari dengan rasa kasih sehingga apapun tindakan kita mendatangkan suka cita dan ucapan syukur, bukan sebaliknya menjadikan sebagai beban dalam hidup kita.
Dari uraian di atas nyata apa arti kasih Kristus kepada kita, yaitu agar kita dapat bertumbuh dan berkembang kearah kedewasaan dalam iman, supaya kita dapat mengucap syukur kepada Allah dalam segala tindakan pelayanan kita. Dengan demikian kita dapat menjalin hubungan yang erat antara yang satu dengan yang lain di dalam Kristus, yang pada akhirnya kita dapat melakukan pelayanan tidak hanya kedalam (intern) saja tetapi dapat keluar (ekstern). Amin.

BAHAN DISKUSI
1. Memperhatikan Pengantar di atas, bagaimanakah gambaran saudara tentang pelayanan yang hidup?
2. Hal – hal apa saja yang ada dalam hidup kita yang sering menghambat pelayanan kita? Jelaskan!
3. Dengan mengacu pada teladan Yesus (Yohanes 13:5) bagaimanakah seharusnya kita bertindak sebagai orang yang mengenal Tuhan/beriman? Jelaskan!
4. Bagaimanakah cara kita dapat mengungkapkan rasa syukur kita atas teladan dan pelayanan Tuhan Yesus?

5. NYANYIAN AKHIR KJ. 309: 1,2
6. DOA PENUTUP
7. NYANYIAN AKHIR KJ. 352:1,3

“Selamat ber-PA, Tuhan memberkati”

0 comments:

 

Pemahaman Alkitab GKJ Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez