Sunday, November 23, 2008

Mensyukur Berkat Tuhan Dalam Pergumulan


PEMAHAMAN ALKITAB KELUARGA
Rabu, 04 Juni 2008
Tema : MENSYUKURI BERKAT TUHAN DALAM PERGUMULAN
Bacaan : Markus 4: 35 – 41
1. Nyanyian Pembukaan KJ. 183
2. Doa Pembukaan
3. Pembacaan Alkitab : Markus 4; 35 – 41.
4. Pengantar PA
“Rumput di halaman rumah tetangga tampak lebih hijau daripada rumput di halaman rumah kita”. Ungkapan yang pasti sudah sering kita dengar ini menunjukkan anggapan orang bahwa keadaan keluarga tetangga lebih baik dari keluarga sendiri. Anggapan ini bisa menyebabkan orang lalu mengasihi diri (keluarga) sendiri, tidak mensyukuri berkat-berkat Tuhan bagi keluarganya. Dan lebih parah kalau orang lalu merasa iri dengan keberhasilan dan kebahagiaan tetangga. Padahal tetangga juga berpendapat bahwa rumput di halaman rumah kita lebih hijau daripada rumput miliknya. Jadi orang itu Cuma “wong sinawang” (saling beranggapan saja). Lebih lanjut ketika kita melihat dari dekat, ternyata, di rumput tetangga itu ada (maaf) kotoran kucing, dan sebaliknya.
Dalam setiap keluarga pasti ada masalah. Benarlah ungkapan ini: “Tiap keluarga ada salibnya”.
Salib adalah lambang penderitaan. Tidak ada seorangpun yang mau menderita. Tapi begitulah kenyataannya dalam hidup berkeluarga. Salib selalu ada. Persoalan, masalah, pergumulan selalu hadir mewarnai kehidupan berkeluarga. Tak ada sebuah keluarga pun yang luput dari pergumulan hidup seperti masalah ekonomi, menderita sakit yang serius, anak-anak terlibat narkoba dan pergaulan yang tidak sehat, dan lain sebagainya.
Di satu pihak salib adalah lambang penderitaan, tetapi pada pihak lain salib adalah lambang kehadiran Kristus, berkatNya. Bukanlah karena salib Kristus kita diselamatkan? Jadi, ketika ada salib, ada pergumulan dalam keluarga kita, semestinya kita juga bersyukur sebab hal itu berarti di tengah pergumulan keluarga kita Tuhan hadir. Dan ketika Tuhan hadir, kita akan dapat melewati pergumulan-pergumulan itu sekaligus mengecap manisnya berkat-berkatNya yang tersembunyi di balik pergumulan yang kita alami.
Namun seringkali kita dalam menghadapi pergumulan hidup, kita menjadi orang yang kurang percaya dan penakut. Meskipun kita tahu Yesus ada bersama kita terkadang kebimbangan menyelimuti kita. Kita menjadi seperti para murid yang berada didalam perahu bersama Yesus tetapi merasa ketakutan dan menyangka Yesus tidak peduli pada keadaan kita.
Marilah kita syukuri apa yang ada pada kita. Segala sesuatu kita percayakan pada Tuhan yang akan menolong kita dalam menghadapi pergumulan hidup. Setiap pergumulan dan badai kehidupan takluk dibawah kuada Yesus. Oleh karena itu marilah dengan mantap kita syukuri apa yang ada dan terjadi dalam hidup kita.

BAHAN DISKUSI
1. Mengapa kita sering berpikir “Rumput di halaman tetangga lebih hijau daripada rumput di halaman rumah kita? Adakah kaitannya dengan kedewasaan iman?
2. Apa yang membuat seseorang begitu takut dan bimbang ketika mereka menghadapi pergumulan keluarga yang berat, meskipun mereka takut tahu bahwa Yesus bersama mereka?
3. Bagaimanakah kita sanggup mensyukuri apa yang ada pada kita? Dan bagaimanakah kita bisa melihat berkat Tuhan dalam pergumulan hidup?
5. Nyanyian Akhir KJ . 368
6. Doa Penutup
7. Nyanyian Penutup KJ. 36

“Selamat ber-PA, Tuhan memberkati”

0 comments:

 

Pemahaman Alkitab GKJ Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez