Sunday, November 23, 2008

"Makin Bertambah Besar dan Bertambah Hikmatnya"


PEMAHAMAN ALKITAB KELUARGA
Pekan Pendidikan Kristen Tahun 2007
Rabu, 08 Agustus 2007

Tema : “MAKIN BERTAMBAH BESAR DAN BERTAMBAH HIKMATNYA”
Bacaan : Lukas 2:41 - 52.
1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Pembacaan Alkitab : Lukas 2: 41 – 52.
4. Pengantar PA
Seringkali tanpa kita sadari, kita orang dewasa memandang seorang anak yang masih kecil sebagai manusia yang kurang dihargai keberadaannya. Beberapa contoh dapat disebutkan di sini misalnya; ketika orang dewasa sedang berbicara dan seorang anak menyela pembicaraan itu (mungkin ia ingin minta perhatian atau ingin didengarkan) tidak jarang ia disuruh diam atau disuruh pergi bermain, karena dianggap mengganggu. Demikian juga di tempat-tempat tertentu, seorang anak dibebaskan dari membayar tiket ataupun kalau tidak, ia hanya diminta membayar separuh dari harga yang berlaku bagi orang dewasa. Apakah pemikiran yang melandasi kebijakan tersebut? Apakah itu berarti bahwa seorang anak itu baru “separuh manusia”?
Sebagai orang dewasa yang dipercayai Tuhan untuk mengembangkan anak-anak seutuhnya, kita bertanggungjawab untuk memberikan apa yang mereka perlukan, dalam semua aspek/dimensi kehidupannya, yakni aspek/dimensi fisik, intelektual, sosio-emosional dan aspek/dimensi spiritualnya.
Periokop Alkitab ini merupakan semacam peralihan dari cerita-cerita sekitar kelahiran Yesus ke permulaan tampilnya Yesus didepan umum. Ini senada dengan keterangan Lukas 2:40 yang mendahaului perikop ini, yakni “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat…”
Menurut peraturan agama Yahudi, setiap orang dewasa Yahudi diwajibkan pergi tiga kali setahun ke Yerusalem untuk mengikuti perayaan keagamaan (Kel. 23:14-17; Ul. 16:6). Mereka yang tinggal dalam jarak 15 mil dari Yerusalem diwajibkan merayakan Paskah di sana. Merupakan kerinduan semua orang Yahudi di seluruh dunia untuk paling tidak satu kali dalam hidupnya pergi ke Yerusalem.
Perikop ini menceritakan tentang pengalaman Yesus yang berumur 12 Tahun, yang bagi orang Yahudi sering disebut anak Torat. Pada usia ini seorang anak diperbolehkan untuk pertama kalinya pergi ke Bait Allah bersama orang tuanya. Demikianlah Yesus ikut Yusuf dan Maria ke Yerusalem.
Setelah mereka beribadah di sana, pulanglah mereka. Namun ternyata Yesus tidak ikut serta dalam rombongan. Ketika di tengah jalan Yusuf dan Maria tidak mendapati Yesus, mereka kembali ke Yerusalem. Ternyata Yesus masih ada di sana, sedang bersoal jawab dengan para alim ulama. Yang dimaksudkan adalah Yesus bersikap selayaknya seorang pelajar, yang dengan antusias mendengarkan pembicaraan tentang soal-soal agama dari para guru Yahudi itu. Adalah hal yang biasa pula jika seorang anak/pelajar bertanya kepada gurunya, dan sesekali gurunya yang mengajukan pertanyaan. Ini memang cara pengajaran yang biasa berlaku pada jaman itu. Orang-orang yang mendengar percakapan itu heran melihat kecerdasan Yesus. Darimanakah kepandaian Yesus berasal? Pastilah sebagai orang tua yang saleh, Yusuf dan Maria tidak melupakan tanggung jawab mengajar kanak-kanak Yesus. Bukankah itu merupakan tugas utama para orang tua Yahudi? (bdk. Ul. 6:4-9)
Ketika Maria mengajaknya pulang, Yesus menjawab “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada dalam rumah Bapaku?” (ayat 49) adakah jawaban Yesus itu (telah) mencerminkan kesadaranNya akan siapa diriNya sesungguhNya? Darimanakah datangnya kesadaran itu? Yesus menggunakan istilah “Bapa” yang dipakai Maria dan menggunakannya dengan maksud yang berbeda. Ia menegaskan bahwa Bapa-Nya yang sesungguhnya adalah Allah sendiri, dan IA wajib ada di dalam rumah Bapa-Nya itu, dan untuk melakukan semua kehendakNya.
Orang tua Yesus tidak mengerti apa yang dimaksudkan Yesus dengan jawaban itu. Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya (ayat 51). Sekalipun demikian, akhirnya Yesus pulang bersama-sama dengan mereka.
Penutup perikop ini menyebutkan bahwa “Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besarNya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia”. Dapatlah disimpulkan bahwa Yesus mengalami semua aspek yang diperlukan bagi pertumbuhan seorang manusia. Pastilah hal itu sedikit banyak tidak terlepas dari asuhan yang diberikan oleh Yusuf dan Maria kepada-Nya.

BAHAN DISKUSI
1. Menurut Saudara, dari manakah pengetahuan dan kepandaian Yesus berasal, sehingga ia dapat bersoal jawab dengan para alim ulama? Apakah hal itu disebabkan karena Ia adalah Anak Allah? Jelaskan pendapat Saudara.
2. Yesus berani “ membantah” kata-kata orang tuanya. Menurut Saudara, apakah ini tanda bahwa ada suasana demokratis/menghormati martabat manusia dalam keluarga Yesus, ataukah sikap Yesus ini merupakan sikap yang “kurang ajar” kepada orang tua? Jelaskan pendapat Saudara.
3. Yesus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sempurna dalam semua aspek kehidupanNya. Setujukah Saudara dengan pendapat ini? Jelaskan, dan bagaimana hal itu dapat terjadi. Apa yang dapat Saudara pelajari dari hal itu?
4. Bagaimana seharusnya orang dewasa (keluarga, gereja dan sekolah) mendidik anak-anak? Aspek-aspek apa saja yang harus dikembangkan?

5. Nyanyian Akhir
6. Doa Penutup

0 comments:

 

Pemahaman Alkitab GKJ Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez